Blog dan Promo

Yang Tak Kembali dan Lain-Lain

  Yang Tak Kembali Kutitipkan cinta di sayap angin, Namun ia terbang, tak pernah singgah. Senyummu, pendar jauh di ufuk pagi, Hanya bayang, tak pernah mendekat. ...

Read More

Kepada Jogja dan Lain-Lain

  Kepada Jogja Kepada Jogja yang dikata istimewa  Saban hari dalam September di pakansi,  ujung perahu kami berlabuh pada tilam dan kapas yang belum dija ...

Read More

Petang di Pantai Berlangit Senja

  Tanpa Angka Jika pergi nanti Jangan coba telusuri mimpi Sebab perkara telah usai dengan mati Hanya alam baka pembatas jalan kembali Untuk mengenang seruan  ...

Read More

Doa Seorang Pendosa

  Ratu Renjana II Pembawa cinta yang merebak Di kala binar menjadi riang Di kala sendu menjadi sayu Dan kilatan murka matamu Dijejali lebar mulutmu Namun sedi ...

Read More

Telor Ceplok

  Jika Kau Mau Indra Rahayu Aku tak butuh gerai  rambut panjangmu bergelayut di pundakku tapi jika kau mau mengayunlah! Aku tak butuh menyusuri  s ...

Read More

Pada Pusaran Waktu dan Lain-Lain

  PADA PUSARAN WAKTU   Pada pusaran waktu Hari-hariku semakin kering Kemarau panjang melanda dada Hatiku terpenjara kilau fatamorgana   ...

Read More

Aku Air Mata dan Lain-Lain

  Dan Aku Tetap Menulis Syair aku menulis syair bukan karena mencintai syair tapi rintihan kebenaranlah membawaku   lewat syair hamba mengucapkan k ...

Read More

Sementara dan Lain-Lain

  Bawalah Hamba Kala hamba melamun menjamah langit Melihat sesuatu yang teramat jauh Hamba tak bisa melihatnya dengan jelas Seketika tibalah gerimis air mata Men ...

Read More

Kuah Bakso dan Ibu

  Gerasak-gerusuk Kepada seluruh kepala bandit rongsokan Kepala gelandang kehormatan, merdeka oleh emansipasi Komando pekerja buruh dan tambang, merdeka oleh keadi ...

Read More

Mengingat Wajahmu

  Inilah Untukmu, Sayangku Sayangku, inilah puisi  inilah hati ini kebenaran diri untukmu yang aku sendiri tak tahu dan kenapa bisa aku cinta padamu? S ...

Read More

Jejak Rindu dan Lain-Lain

  JEJAK RINDU  Memori berdebu bagai tak tersentuh  Oleh kenangan masa lalu  Saat goresan itu menikam kalbu Bak tertusuk duri sembilu Terlukis in ...

Read More

Cara Menanam Empati

    Pada Kursi Besi Toko Retail kau menontoni kehidupan jalanan begitu baja orang-orang berwajah tembok membeton peras ...

Read More

Apa Mesti Hari Ini Jadi Kenangan?

  SONG FOR MUTIA --aku ingin membaca matamu a   d     a seekor k-u-d-a betina yang melayang,  meninggalkanMu, menjelma  bukit Ciremai ...

Read More

Pulang dan Mimpi dan Lain-Lain

  Pulang dan Mimpi Kupatahkan rima-rima tak beraturan dari kumpulan puisi kehilangan, kedatangan dan kepulangan; hanyalah dua hal yang mampu berakhir oleh perasaan ...

Read More

Sore Itu dan Lain-Lain

  Sore Itu Sore itu, Desir pantai terdengar bak melodi yang bersahutan dan suara tawa sebagai lirik merdu  di dalamnya Sore itu, Pasir bak panggung pertunju ...

Read More

Tidak Pernah Ada Kematian dan Lain-Lain

  Menyelesaikan Dua Keputusan Ia yang mengendarai angin, menundukkan arah  dari atas papan yang melaju ke titik berantah  —telah ditinggalkannya ku ...

Read More

Kali-Kali Bapak dan Lain-Lain

  Wanita Dandang Pariuk Tidak ada memang, Kepandaian lain wanita yang hampir setengah abad itu Selain mendendangkan kecintaannya di ruang belakang rumah Ramuannya ...

Read More

Membaca Laut di Matamu

  Satu Buku Di atas meja beralas takdir Bertumpuk buku-buku berbagai genre Di antara buku-buku, ada satu buku  berjudul "Perempuanku" Tebal sampul ...

Read More

Pernyataan dan Lain-Lain

  Lagu Keberangkatan kesunyian memanggilku kembali setelah kuota pertemuan habis kita nikmati dan kerinduan akan kerap kita persembahkan sebagai bahasa paling lak ...

Read More

Waktu yang Terdiam

  Air Mata Hujan Cucuranmu mengingatkanku arti hadir dan pergi. Tentang cerita yang pernah bersama, berakhir pisah. Kau memang hadir sebentar. Namun membekas di sek ...

Read More

Wanita Perayu Tuhan dan lain-lain

Kain Sekolah Abang   Kata tetangga, Dua tahun kurang, bukan jarak ideal perbedaan usia Belum lagi menyentuh balita, abang sudah disusul tiga adiknya   ...

Read More

Bukit Juni dan lainnya

Bukit Juni   Kita, sepasang manusia Sama-sama mencari makna dari Indahnya dunia, kita Sepasang manusia muda, Yang gemar membaca dan menerka. &n ...

Read More

Melati dan lain-lain

  Sunyi   sunyi bergerilya berlari tanpa suara seperti; panah yang melesat dalam senyap pada sasaran yang tepat   2024 &n ...

Read More

Di Pantai Itu, Kala Senja Berwarna Jingga

  DI PANTAI ITU, KALA SENJA BERWARNA JINGGA   Di pantai itu,  Kita duduk berdampingan Bicara ke mana arah tuju    Angin ...

Read More

Ibu, Bapak, dan Pesan Sepasang Mata Hujan

Perjalanan Sungil   mungkin untuk saat ini ketukan di pintu jauh lebih menyedihkan daripada lambaian di dermaga atau tahlil di pemakaman sekali pun. ...

Read More

Menuju Pulau, Air Matamu

MENUJU PULAU, AIR MATAMU   Rinduku Mata air Tanah kering Laut meluap Jadi air mata Sebab sudah lama aku menunggu Tak sampai juga di dayung pera ...

Read More

Untuk Kembali, dan Puisi Lainnya

Untuk Kembali   Sejatinya Kita telah mengubah jarak Dari hati terkecil yang dibisikkan lewat celah udara senja Membawa ke tempat yang tak berpenduduk Dal ...

Read More

Pelajaran Memupus Rindu

Pelajaran Memupus Rindu Di bukit cinta yang lembut hanya ada bisu yang memakan waktu perjalanan kita sedang rindu dimulai dari langkah-langkah kaki dan iring-iringan ...

Read More

Kenangan yang Dicintai Puisi

  Itu Kenangan   Kenangan itu menghantamku dan memorak-porandakan seisi kepala. Ia mulai menjemput paksa, dan memintaku untuk ikut kembali bertamas ...

Read More

Memaksa Tangis, dan Lain-Lain

MEMAKSA TANGIS   Jika aku sekuat Tuhan, mungkin masalah mudah teratasi Tak berlarut sampai waktu kian surut Binatang pun tertawa melihatku selemah ini, ber ...

Read More

Cahaya Ramadan, dan Lain-Lain

Cahaya Ramadan   Ramadan adalah cahaya terang yang berpendar Memenuhi hamparan langit hitam Menenggelamkan rembulan dan bintang   Di kejauha ...

Read More

Apakah Ada Pulang Bagi Kami yang Tidak Punya Rumah?

Ke Manakah Perginya Puisi Itu?   Wahai penyair, lama tak kudengar puisimu Apakah bahasa sudah tak dapat berkata-kata Apakah kalimatmu hanya berdiam diri di ...

Read More

Dentuman Surga dari Ibu dan Puisi Lainnya

  Dentuman Surga dari Ibu   Pada sewaktu-waktu ia mengeluarkan suara, aku terperangkap mengenakan renda kecil, ia diam saja di pangkuannya sungai ...

Read More

Medical Check Up dan Puisi Lainnya

  Medical Check Up   darah adalah buku tamu bagi para penyakit yang datang diundang oleh pikiran pikiran yang merayakan hajat kesedihan ...

Read More

Darah Lebih Laut dan Puisi Lainnya

  Darah Lebih Laut : Setelah Ikan Paus Merah SGA   mungkin kau ikan paus itu membawa luka dari masa lalu yang menanahmu   panah ...

Read More

Dalam Jelma Angin dan lain-lain

  Dalam Jelma Angin : endah w   sepi bercakap-cakap kepadaku ia berhasil perlihatkan warnanya di halaman rumah tua yang tak berjendela ini ...

Read More

Puisi Cinta dan Lain-Lain

  Menuliskan Namamu   seringkali aku menuliskan namamu, berulang-ulang  hingga menyerupai rajah yang memberiku kekuatan membuka diri untuk set ...

Read More

Kepergian yang Masih Dirayakan

  Di Hari Kepergianku Kelak (I)   Mata menghunuskan derai-derai kepulangan, Peraduan sia-sia pada akhirnya hanyalah temaram. Semu dan satu- ...

Read More

Sajak-Sajak Kata dan Puisi Lainnya

Warna Kematian Dari langit dan laut, burung-burung berhamburan menapaki semak dan lereng bukit, memburu berabad-abad waktu yang tertanam olehmu, di kala petang, terang, sian ...

Read More

Apakah Teks ini Bisa Ngeng Sebagai Haiku/Senyru?, dll.

Apakah Teks ini Bisa Ngeng Sebagai Haiku/Senyru?   i motor menyala oleh tangan montir yang berlumur oli   ii di hari libur moto ...

Read More

Maukah Kau Duduk dan Menghabiskan Cerita Ini Bersamaku

Pesta Kecil   Pada sudut paling sepi Kita rayakan pesta kecil-kecilan ini Tanpa sanak famili ataupun kembang api Tanpa lampion, lagu, atau balon warna-warni ...

Read More

Patah hati, dan Lain-lain

Patah Hati   Tengah hati tuk...tuk...tuk hati-hati   Keburu mati.   ­-2023     Hati-Hati   Kala ...

Read More

Puisi-Puisi Jean Cocteau

Puisi-Puisi Jean Cocteau Oleh Sajak Kofe Kebangkitan  Kulihat mulut singa menganga  dan senyum ranum buaya muda,  air sungai mengaliri dusun-dusun ...

Read More

Katryna, dan lain-lain

KATRYNA   baru saja suara langkah pergi menjauhi pintu menyisakan suara keletak kayu dan ibu yang setia duduk merajut kecemasannya di depan tungku & ...

Read More

Suatu Jogja di Hari Itu

Suatu Jogja di Hari Itu   Lagu-lagu mengkultuskan namamu Menulisnya di bait-bait Selaras harmoni Seperti angin yang berembus Setiap subuh menceritaka ...

Read More

Pukul 04:15 dan lain-lain

PUKUL 04:15  —pada Nina Setiawati, Ibuku      Pukul 04:15 doa itu ibu tiupkan  ke ubun-ubunku yang rentan  aku diant ...

Read More

Pesan Puisi dan lain-lain

Pesan Puisi   Aku harap, temu yang singkat Tak akan memberimu luka yang abadi Meski perpisahan Bisa saja mangkir Dan berkhianat pada dinding-dinding ...

Read More

Saat Aku Kalah Main Gundu dan lain-lain

SAAT AKU KALAH MAIN GUNDU   Jemari Ibu adalah hutan keteduhan Sedang belainya adalah samudera kasih Untukku rerumputan yang layu.   2020 ...

Read More

Mereka yang Gugup di Wajah Lain

  Malam Pementasan Kepada punggungnya sendiri mereka bahagia dan berkata; semalam suntuk merumuskan pertunjukan akar dan sabit ke tenggara sementara p ...

Read More

Prolog Musim

Prolog Musim :Tania Safira   Aku ruang rindu, kau sekat Yang memenuhi jarak Kita tersesat dalam waktu mencari pekat dalam dekapan   K ...

Read More

Maaf Maafan

Maaf Maafan   Pagi berisi: wajah-wajah sumringah hati yang taman, penuh kupu-kupu beterbangan   dan matamu meski tak seterang matahari tetap s ...

Read More

Di Atas Dongeng Kota

Melayari Hujan   Hari-hari tanah setia dihujani waktu dilumuri kota-kota, hingga digenangi masa lalu. Dan hujan adalah sepucuk surat dari rahim; ibu untuk anak-anak ...

Read More

Layar ke Layar

Pagi ini Aku Ketiduran : Buana Taman Sari   Aku pulang kepagian, padahal hari ini masih hari Rabu. Hari yang hitam bukan merah. Bukan merah.   ...

Read More

Gemuruh Ibu, dan Lain-Lain

Ibu dan Aku   Masih jelas dalam ingatanku, saat dingin malam dan hujan bersatu  Ibu selalu merapikan selimut  di kaki kecilku   ...

Read More

Akhir, dan Lain-Lain

Tenggelam di Dalam Sepi   berdua, menepi mencari sepi diserang ego yang terus merasuki hanyut tenggelam dalam ruang sepi tak tahu kapan untuk diakh ...

Read More

Di Jalan Berbatu, dan Lain-Lain

Membayangkan Wajahmu   Membayangkan wajahmu yang semrawut Dengan rambut kusut-masai Berjalan ke arah hulu sungai Kau panggul waktu di punggung yang berk ...

Read More

Oktober, dan lain-lain.

Puan   dalam ranah dan bungkammu kasih tak pernah berhenti menyelimuti kau tak harus menjadi bagian dari ranah ini kau ada itu sudah cukup kau tak ha ...

Read More

Mungkir, dan lain-lain

Sebelum Aku Lahir   Ada hembusan kata merasuki alam sadarku “Jangan jatuh dari hati” katanya, berulang kali   ­2023 & ...

Read More

Tak Selalu Sama

Rencana Rembulan   Biarlah segala kisah yang pernah, akan selalu menjadi aksa yang indah.   Kisah dengan atma yang rentang, bernari di tenga ...

Read More

Karena Jogja Hujan, dan Lain-Lain

Di Bulan Januari : Untuk K   I. Tengah malam baru saja lewat Ketika burung hantu mendayu-dayu Seolah enggan diam di tempat Seakan gelisah, merisa ...

Read More

Menyapa, dan Lain-Lain

  Menyapa   Kau bilang padaku, tidak bisa memberikan senyumanmu di pagi hari. Tidak untuk kali ini. Hendak apa kau berbuat demikian? Lagi pula t ...

Read More

Kultum untuk Ibu, dll.

  Kultum untuk Ibu   manakala petang bermandi cahaya ibunda kesepian, aku tak pernah menyaksikannya selengang itu. aku timbul tenggel ...

Read More

Kepada Pasrah, Aku Tidak Percaya Cinta, dll

Kepada Pasrah, Aku Tidak Percaya Cinta   Pada hari ini aku tiada, tidak peduli seberapa besar luka ini akan menganga tapi setidaknya biarkan saja, aku ...

Read More

Bern dan Kehilangan Lain, dll

BERN DAN KEHILANGAN LAIN   Di Bern, angin mengganti musim kehilangan lain mungkin hanya padamu, bunyi kemarau semacam saksofon yang ditiup dan menjalar ...

Read More

Sungai Darah di antara Kalimat yang Bergerak, dll

SUNGAI DARAH DI ANTARA KALIMAT YANG BERGERAK   kucatat kesedihan dan nama-nama para dewa yang jatuh, bunyi degup menggema, kau lambaikan air matamu yang hijau ke ...

Read More

Misteri, dll.

Di Hadapan Pasrah   Lengking suara takut Hampir membunuhku secara perlaha. Terdengar langkah kaki seorang yang berpaling perlahan, tanpa pamit tanpa me ...

Read More

Kematian Pertama di Rumah ibu, dll

Menyaksikan Kematian Bapak   Di ambang dhuha itu, aku terbangun oleh teriak serak dari pejam singkat, setelah semalaman menunggui bapak yang lekat menatap tari ...

Read More

Sajak Keras, dll

MALAM INDAH Gelap itu pertanda Hilang itu cahaya, Dilahap muram. Tapi bahagia tak hilang Ia selalu ada. Di antara Lemari kaca, dibalik jendela. Ia diciptak ...

Read More

Tatapan Sejuk, dll

Hal Lara Ada hal yang aku bisa mengerti maknanya, Dan ada hal yang sampai sekarang aku tak bisa mengerti apa maknanya. Karena tak ada hal yang bisa aku mengerti, Ketika bersa ...

Read More

Riwayat Kamar, dll.

Hibernasi Sejauh musim dingin melangkahkan kaki Ditapal batas kedinginan itu Aku selalu merindukanmu   Pada kata tutur dibanyak sunyi Kita akan memanggang diri Dalam ...

Read More

Perempuan Malang, dll

    Perempuan Malang -buat SA Ia duduk dengan kepala menunduk khusyuk dalam hening di sebuah taman, dibiarkannya ranting-ranting kecil jatuh mengenai tubuhnya ya ...

Read More

Juni Mabuk Air Mata

Juni Mabuk Air Mata   Kepada kasih yang dinaungi sedih   Kepadanya rindu bernaung Kepadanya duka berkabung Ditubuh seorang gadis senggal nafasnya berlabuh Lelahn ...

Read More

Bunga Abadi, dll.

Bunga Abadi   Jejak huruf penyair mengabadi dalam guyur hujan di sore hari, namun kelopak-kelopak Mugunghwa lebih dulu menjelma saksi jerit lelah yang memimpi merdeka. Mu ...

Read More

Misteri Dua Bola Mata, dll.

Mengadu Rindu   Angka-angka itu berderet seolah mewakilimu Yang kian hari menyeduh sepi Mengunyah sirih Bercengkerama di bawah atap rumbia Malam-malam bagai sedu-sedan ...

Read More

Di Maclaine Pont Weg, dll.

Surat untuk Kekasih — Fjaer, Ethereal   kau sedang apa malam ini? di Bandung bulan jatuh di antara jejalan gang kumuh ketika bocah-bocah bertikai dengan waktu ; ...

Read More

Mayang, dll.

Lorong dalam hati Putih berselimut warna abadi Dalam lorong hati paling sembunyi Jembatan itu panjang menanjak Di tengah-tengah gulita yang semarak Ia berdebar berpasrah rengkuh ...

Read More

Ia Terjebak dalam Labirin Kenangannya Sendiri, dll.

Ia Terjebak dalam Labirin Kenangannya Sendiri   Di bawah rembulan yang bersinar, Lelaki itu sibuk menghitung detik yang berdetak. Menatap langit-langit yang hampa. Meng ...

Read More

Doa Paling Egois, dll.

Dinding Laut Biru   Sabotase peranmu itu berhasil! Membuahkan hasil yang sama sekali tak kuduga sebelumnya. Perubahan yang awalnya terlihat nyata, Bisa berubah lagi dal ...

Read More

A atau B, dll

Aku Hilang Diruang Paling Nyata   Dalam ruang-ruang hampa Terdapat seribu kuburan dan nisan-nisan yang sedang hidup dan berpacaran dengan mati   Aku hilang dalam ...

Read More

Pertunjukan Musim, dll.

Di bawah Mata Dadu   Ada yang tengah sibuk berdemonstrasi dengan kepalanya sendiri Sampai lupa waktu sudah pukul berapa Di tengah hiruk-pikuk semesta Dan musim pancarob ...

Read More

Batas, dll.

Prasangaka   Tenggelam di dalam semua rupa darimu beserta isinya Entah adalah marah yang diselimuti bingung; Kemana labuan ini meneduhkan lelahnya, jauh disana tersusun ...

Read More

Di Sepanjang Kaki-Kaki Bocah Hitam, dll

Simpul Senyum Erupsi   Nona, Kau harus tahu betapa hidupnya anak-anak disini. Anak-anak kuat yang sudah teruji, Ditempa gempa dan longsoran. Di dengarkan dentuman dan ...

Read More

Bertumpuk Cemas, dll.

Menyekap Sunyi   Di tubuh waktu Aku menyekap sunyi Menyembunyikan tunas mentari Tetapi takdir tahu milik siapa Sejak subuh Aku menjelma kosakata Sebab ibu memberi ak ...

Read More

Yang Sedih Itu, dll

Bahagia   Jangankan melihatmu; Melihat hujan reda Aku bahagia   21 Maret 2018     Seperti Air   Kekasihku  Sungguh aku terpukau olehmu&n ...

Read More

Busung Harap

Kisah yang Lembap   Hanya sunyi bersemayam dalam bilik kosong Adalah gudang kata tentang kita Menjelma lorong paling panjang Dan luka-luka mengerang kesakitan   ...

Read More

Maret Menanak Duka, dll.

Sialan   Apa umpatan yang bisa aku hadirkan untuk keadaan? Kesal dalam bayang mengepal dada atas kepergian,   Aku tak menemukan siapa yang patut disalahkan Malamk ...

Read More

Melankoli Menjelang Pagi, dll

Melankoli Menjelang Pagi   Pukul satu lebih sembilan belas dan pesan yang tak kunjung terbalas   Jarum jam terdengar keras Hening mengantar berpaket cemas Kupasra ...

Read More

Perpisahan Tak Mengantarkan Kita Kemana-Mana, dll.

PERPISAHAN TAK MENGANTAR KITA KEMANA-MANA   pinggiran hutan, terumbu angin dan cahaya memasuki cerita penuh dengan bahasa, putaran waktu bergulung ke dalam hatiku, bersent ...

Read More

Mengedit Hari, dll

Di Jalan yang Penuh Ban   lalu apakah bentuk ketenangan setelah semua yang kau kejar?   apakah seperti bangkai tikus yang begitu menghayati kematiannya itu? &n ...

Read More

Merangkaimu, dll.

Menyelami kesedihan   Tidakkah aku berkata pada semesta Bila menyendiri hanyalah dapat mendewasakan luka.   Bila sedalam ini rasanya kepergian; Bisa aku beri nama ...

Read More

Kesepian Adalah Sajak Paling Nelangsa, dll.

Posong   : Muhammad Agung   kau titipkan ruh dalam sadarku rikala malam masih menggantung di langit kota yang lelap ini menasbihkan perjalanan kita   di p ...

Read More

Jumat Ketoprak, dll

Jumat Ketoprak   Setiap Jumat selain mengharap berkah, dan bersih-bersih Tak afdal tanpa ketoprak, berisi keprak-keprak sandal hasil membajak.   2022   ...

Read More

Ihwal Iman, dll.

Ihwal Berbuat Baik   dalam tidur kami lihat kau ringkuk dalam belanga ibu. kami terkejut. inikah tubuhmu yang baru. lemah seperti wajah tanpa darah. ke mana ototmu yang ...

Read More

Di Padang Kesendirian

Di Padang Kesendirian   Aku terbenam di barat yang teramat sakit Dari kesendirian yang semakin menikam Karna puan kelana teramat jauh Hingga menghantui bayang.   ...

Read More

Hujan Di Sepertiga Malam

HUJAN DI SEPERTIGA MALAM   Pukul setengah empat pagi angin memporak-porandakan hati ibu hujan melubangi genteng kamarku, ruang tengah, juga ruang tamu.   Petir dan ...

Read More

Jalan Ini, Kawanku Sebut Sia-Sia, dll.

AKU MENEMUKANMU DISEBUAH LORONG WAKTU DALAM MIMPI   Bagai dua kutub magnet yang tarik menarik Takdir tak bisa dibuat–buat, selesaikan nasib Kamu lautan dan aku sun ...

Read More

Ada Cinta di Semak-Semak, dll.

WAJAH MURUNG YANG BERKABUNG   Wajah-wajah murung yang terkurung, Oleh waktu kian berkabung. Ketika tangan genggam janji, Namun telah lama diri menanti, Yang ada hanya ...

Read More

Menggeledah Ingat, dll.

Palung Rindu   aku menangkap gelisah di bola matamu tak terhitung aku membasuhnya anak sungai mulai turun aku mengutuk waktu suara gemuruh menghantam dadaku melihat k ...

Read More

Anabasis

  NOKTURNAL    Berpayung langit malam Mata keliar Memandang nebula Dunia dan cinta Setelah meteor melesat cepat Pesan-pesan berguguran   Makin lama ...

Read More

Setiap Hari Mayat-Mayat Berjatuhan, dll.

  MELUMPURI TUBUH DENGAN NAMA-NAMA   di utara kau menggayuti kesedihan dan melumpuri tubuhmu dengan nama-nama yang tergantung, kata-kata bertebaran, di antara hujan ...

Read More

Hujan Rindu, dll

  Kepergian   Pada saat itu, awan-awan hitam pada tanggal menjadi hujan. Mereka mengucapkan selamat galau kepada dada yang tak lagi kemarau.   Aku berada d ...

Read More

Musim Perburuan, dll.

  Musim Perburuan : Tiara Pamulatsih   Yang melekat pada raga adalah seutas nyawa bagi sandaran kepala kita   Sebandul kumbul mengapung di atas sungai men ...

Read More

Karsa yang Membara, dll.

  Renung Yang Tak Berdalih   Beberapa makhluk yang sombong Kata-kata yang menusuk tajam Tanpa berdalih Seolah merenung Dia bukanlah menampar diri Itulah jaminan ...

Read More

Wanita yang Memandangi Ikan, dll.

  Jenggala   Ragu jadi semak yang tumbuh lebat rimbun ia dalam otak lalu nasib dihujani peluh dan mimpimu layu.   Riak tawa adalah nestapa, sedang ren ...

Read More

Tangan Paduka, dll.

    Lih Pujaan Yang Tersipu   Kutatap sekali lagi Barangkali jendelaku yang tertutup rapat Sehingga kau sulit untuk menatap   Kulihat sekali lagi Ter ...

Read More

Mata Luka Kata-Kata, dll.

  MATA LUKA KATA-KATA   Kau meledakkan darah di matamu Dan kata-kata melesat tepat ke dadamu Sampai jadi abu   Aku menyelami peristiwa dengan kata-kata mura ...

Read More

Pekik Malam Buta, dll.

  Pekik Malam Buta Aku tak pernah serindu ini, Kau mematri, Menggema lagi. Kala labuhan kisah usai, Kau bertandang kemari, dalam dini hari. Kau toreh bait sendiri ...

Read More

Suara Lorong dalam Tanah, dll.

  Suara Lorong dalam Tanah   Aku akan terus membacamu Meski harus dari lorong dalam tanah kubuka lembar demi lembar halaman hidupmu.   Aku akan terus membac ...

Read More

Buku Harian Santi, dll.

  Buku Harian Santi   Ia berjalan. Dini hari di jalanan aspal, gelap. Di depan patung harimau, dengan tangan di atas lutut ia duduk, sendiri. Bising motor meramu s ...

Read More

Nasib Kota Pencemburu, dll.

    NASIB KOTA PENCEMBURU di dalam geluduk itu, ketukan pintu menjelma rahasia orgasme para perompak di rabun matamu, kuberikan terumbu dan bebunyian menanti dari am ...

Read More

Dari Catatan Harian Nadja Halilbegovich 1 Juni 1992, dll.

  DARI CATATAN HARIAN NADJA HALILBEGOVICH 1 Juni 1992   Ia mengepak biskuit, kartu mainan, Boneka beruang, juga Sarajevo. Sofa, Gitar tua, mantel bludru, dan luk ...

Read More

Candala dan Puisi lainnya

    Candala Ana Anggi Anggraini   Aku pernah terpenjara Pada jeruji yang tak berupa Ia dalam membawa sukmaku Terperosok pada sosok bernama kamu   &n ...

Read More

Puisi Menuju Khotbah, dll.

  MENUJU KHOTBAH   Gigil nasib Peluh udara Menghantar sepasang kaki Untuk singgah dalam doa   Lumut-lumut dikilati matahari Ngeras dan nempel di punggung ...

Read More

Pagi yang Liar di Kotamu, dll.

  PAGI YANG LIAR DI KOTAMU    Membaca pagi yang liar di kotamu ada kalimat-kalimat kesedihan yang suatu hari nanti akan aku rindukan seperti cermin yang meri ...

Read More

Rekomendasi