Cahaya Ramadan, dan Lain-Lain

08/03/2024

Cahaya Ramadan

 

Ramadan adalah cahaya terang yang berpendar

Memenuhi hamparan langit hitam

Menenggelamkan rembulan dan bintang

 

Di kejauhan, para malaikat terbang

menghampiri manusia dalam senyap.

Petualangan mencari rumah kaca

yang dalamnya bersih tanpa noda.

 

Bumi kita laksana gelas kosong

Tiba-tiba terkena tetesan air dari langit

Hingga sesak penuh gagak

Limpah dari telaga datang

 

Di surau, beberapa orang termangu

Melantunkan ayat-ayat-Mu

Menembus pucuk telinga

Selama damai merajai surga.

 

 

Pencarian

 

jiwaku menjerit meratap nasib

menyebut asma-Mu yang kian ku alpa.

memang Dia tak membutuhkan aku

namun hidup ini hampa tanpa cinta-Mu

bagai pohon renta yang tak pernah disirami rahmat

hanya tunggu malaikat mengundang ke alam barzakh.

kematian bukan noktah segala

ia titik bermula hidup di alam sana

 

Bekasi, 2023

 

 

Berikan Aku Waktu

 

Berikan aku waktu

menyemai kembali

pepohon cinta

menyiram setulus hati

mengejap helai janji

membunga setia

menghiasi taman ini

 

Berikan aku waktu

mengukuh bahtera

melayari gelora

mengarung samudra

ke pangkalan cita

 

Berikan aku cinta

agar jejakmu bayangiku

mengekori hayatku

dan kita semadikan bahagia

 

Bekasi, 2023

 

 

Marhaban ya Ramadan

 

Marhaban ya Ramadan

kuhaturkan salam cintaku di balik singsingan tangan

puncak penantian rindu bulan magfirah

tasbih cinta akan dikumandangkan

kutata jiwa ini yang berantakan

 

kutata kesibukan yang tak berpenghabisan

untukmu bulan kesucian

menahan nafsu dengan iman

 

kala kesunyian malam mencekam

bertelaga jiwa menepikan doa

masih harap debu-debu alpa berguguran

 

gerincingnya gema zikir dan alqur’an

merajuk hanyut dalam kepasrahan

dengan segala kehampaan

mari berdahaga dengan kekhusyukan!

 

Bekasi, 2023

 

 

 

Ia Gemar Tobat

 

Ia tak melihat apa pun

selain kekelaman yang belum

pernah ia lihat.

 

Ia tak mampu merasakan

apapun selain kenyerian yang belum

pernah ia rasakan.

 

Ia tak mampu mendengar

apapun selain teriakan yang menggema

yang belum pernah ia dengar.

 

Ia tak mampu berkata

apapun selain tolong dan ampun

yang belum pernah dia minta.

 

Jagat raya telah menghimpitnya

Tulang-tulangnya remuk tak terbentuk

Kulit dan dagingnya bercerai-berai

namun ia tak mati

 

ia terus meratapi dosa-dosanya

meraung-raung dan berteriak,

“aku ingin mati! aku ingin mati!”

 

Rasa sakitnya membuatnya lupa

Ia telah abadi

 

Surau Al Fattah, 2023

 

 

 

Gelap dalam Terang

 

gelap arah dan tuju

bagai berjalan

dibawah dunia tanpa mentari

hidup lemas

di kolam ngeri

 

inikah janji alam

bertakhta menguasai segala

 

tanpa menghitung berapa nyawa

jiwa merana dalam kecemasan

siang berputik malam

bulan berganjak tahun

 

kian lama ku menanti

tak jua dilepasi

cengkaman kuku besi

 

Bekasi, 2023

 

 

 

Apakah Salah Kami

: Dedikasi untuk saudaraku di Rohingnya

 

Apakah salah kami

ditanggung kezaliman ini

menerima tindakan tak berperi

menjadi pelarian di tanah sendiri

 

Apakah salah kami

tiada rumah dihuni

tiada langit diteduhi

tiada nasi dimamahi

 

apakah salah kami

hidup digenggam

pemimpin ganas

berleluasa penindasan

tanpa perikemanusiaan

 

dunia bisu kini

berapa jiwa dibakar

berapa nyawa bergelimpangan

bagai dedaun berguguran

 

Kami ratap nasibmu

dengan sejernih air mataku

memohon hadirat Maha Kuasa

kau lepaskan rantai durjana