Menggeledah Ingat, dll.

03/02/2022

Palung Rindu

 

aku menangkap gelisah di bola matamu

tak terhitung aku membasuhnya

anak sungai mulai turun

aku mengutuk waktu

suara gemuruh menghantam dadaku

melihat kepedihanmu adalah kenistaan

sebab aku tak mampu benar-benar membasuh

gelisah itu (lagi)

sejak Izrail mengajak aku pergi, ke palung rindu

 

Subang, 2021

 

 

Menenggak Pasrah

 

ia mengantongi asap jalanan

membawanya pulang, petang

di antara lingkar lindap

suara batuk membelah keheningan

dihitungnya lembar demi lembar

gerimis peluh menghias wajahnya

ia menenggak pasrah

tak mampu membayar tengkulak

sedang napasnya sudah di ujung simpang

ia dilema antara rumah sakit atau teratak

 

Subang, 2021

 

 

Segenggam Kabar

 

berangkatlah angin

bawakan segenggam kabar padanya

di pinggiran kota paling sunyi

air sudah merengkuh lututku

mendekap mimpi-mimpi esok

 

berangkatlah angin

bawakan segenggam kabar padanya

tenagaku mulai surut

mungkin esok benar hanyut

 

Subang, 2021

 

 

Para Pemegang Topi

 

aku termangu di lembah bisu

mulutku bungkam

tanganku enggan berontak

andai mentari sudi melihatku

kan kuperlihatkan hati

nan sudah lama mati

menunggu sisa-sisa nurani

para pemegang topi

 

Subang, 2021

 

 

Menggeledah Ingat

 

aku menggeledah ingatan

melemparnya sembarang

ke sudut-sudut pengasingan

 

pada hitungan sembilan

kulihat sabit terlukis di wajahnya

benar cabar

 

Subang, 2021

 

 

Nida Nur Fadillah, kelahiran Subang pada tahun 1999. Menamatkan studi dari Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Purwakarta. Menulis puisi, cerpen, artikel, esai, dan cerita anak. Puisi-puisinya tersiar di media cetak, yakni Pikiran Rakyat, Kedaulatan Rakyat, Bangka Pos, Harian Bhirawa, Majalah Elipsis, Radar Cirebon, Malang Post, Radar Tasikmalaya, juga tayang di media online, yaitu Kabar Madura, Gadanama, Kami Anak Pantai, Metafor, Tajdid, Salik, Nolesa, Takanta. Buku antologi cerpen tunggalnya berjudul “Sebelum Dendam Memudar” LovRinz Publishing (2019). Artikel-artikelnya tayang di Portal Berita UPI, IJOCSEE, Tinta Hijau, Mojok, Islampos, Jalan Sirah, dan Ruang Muslimah. Karya esai-nya terpilih sebagai 50 Pemenang Harapan pada Lomba Esai, The Yudhoyono Institute (2021). Cerita anak perdananya tayang di Cerano. Bagi Nida menulis umpama terapi.