Pagi yang Liar di Kotamu, dll.

02/12/2020

 

PAGI YANG LIAR DI KOTAMU 

 

Membaca pagi yang liar di kotamu

ada kalimat-kalimat kesedihan

yang suatu hari nanti akan aku rindukan

seperti cermin yang merindukan wajah basah

atau seperti seprai merindukan rambut yang berjatuhan

 

Membaca pagi yang liar di kotamu

frasa-frasa muram yang kau tulis di jalan-jalan berkabut

memenggal perdebatan kita tadi malam

aku tahu tak ada pertemuan berikutnya

 

Pagi ini di kotamu

engkau dibangunkan rayuan-rayuan lain

di kamar puisi yang lain

Aku membacanya sendirian

 

2007

 

 

SEEKOR BURUNG TUYUR

: Mengenang K.H. Andi (alm.)

 

Dari langit, seekor burung tuyur

terbang ke atap rumahmu yang meneduhkan

kepaknya malaikat, nyanyiannya decak Tuhan

di telingamu ia membisikkan surga

suaranya seperti bebatuan yang menggelinding

di dasar sungai

 

neraka padam seketika

 

2007

 

 

ALFALFA, 3

 

 

Aku alfalfa

di laut dilukai gegaraman

di langit diusir matahari

 

2008-2016

 

 

PEREMPUAN MALAM SERIBU BULAN

 

 

Wahai perempuan malam seribu bulan

yang selalu perawan tiap kali engkau datang

Dengan mahar seribu riadat, aku meminangmu.

 

2008-2015

 

 

 

Tentang Pensyair 

 Yana S. Atmawiharja lahir di Garut. Saat ini sampai saat yang tidak ditentukan masih gemar berteater bersama Teater 28 dan Teater Suami Istri. Menulis naskah drama, cerpen, fiksimini dan puisi yang dimuat di beberapa media. Mengamalkan ilmu pendidikan di SMP IT Al-Faqih Manonjaya. Beberapa kali menjadi pemantik dalam seminar, workshop, dan bedah buku.

Beberapa karya yang sudah dibukukan, di antaranya, kumpulan puisi “Akhir-akhir Ini, Aku Gemar Menerka-nerka” (Langgam Pustaka, 2017), “Kampung Halaman” (Langgam Pustaka, 2018), dan kumpulan cerpen “Bagaimana Aku Kehilangan Cinta, Bagaimana Aku Menemukan Cinta” (Langgam Pustaka, 2020).