Mungkir, dan lain-lain

03/03/2023

Sebelum Aku Lahir

 

Ada hembusan kata

merasuki alam sadarku

“Jangan jatuh dari hati”

katanya, berulang kali

 

­2023

 

 

Tak Ada Aku

 

Pada luas senyum yang mengambang itu

hilir-mudik kapal berlayar

mencari tawa yang hendak dijaring,

begitu lihai

 

Ikan melompat gembira

tak satu pun dapat ditangkap

 

Menepuk air

buat gelombang-gelombang kecil

hentakan kapal, laun-laun

berlabuh

menggenggam sesal

 

Berulang kali

kubentangkan layar

tak kutemukan, aku

 

Pada senyum yang mengambang itu

Pada tawa yang cerah itu

Pada bahagia yang terik itu

 

Tak ada aku

Di lautan itu

Di terik matahari siang

Di waktu cerahnya langit

Di setiap kicau dan angin yang berhembus

dalam ingatan yang perlahan melupakanku

 

2023

 

Bicara Tentang Jumat Lagi

 

Tak habis cerita, jika

bicara tentang Jumat,

selain sandal hilang, atau

anas yang begitu memeras, juga

hujan deras.

 

Salah satunya,

waktunya untuk mencari berkat.

 

2022

 

 

Orang Bilang Senin itu

 

Berasal dari peluh, yang

dikeluarkan sabtu-minggu

Penuh misuh-misuh

Tampak kumuh

Tapi, selalu butuh

 

2022

 

 

Malam Penuh Riak Hujan

 

Tiap kali malam berbincang, dengan

bulir-bulir hujan

benakku teriak, mengingat gemercak

senyummu mengalir

membentur-bentur sanubariku

 

Seperti malam ini, malam

penuh riak hujan

rinduku bergejolak, melompat-lompat

mencari suaramu

dalam gelapnya malam & riak hujan

 

2022

 

 

Mungkir

 

Bahwa sajak-sajak ini

Serupa air di atas

Daun talas

Bergulir-gulir, lalu

Hilang

Tak berbekas

2022

 

 

Biodata Diri

Muhamad Rifki Abdul Basit. Mahasiswa tingkat akhir pendidikan sejarah yang sekarang guru honorer, terkadang suka menulis puisi yang diunggah ke sosial media pribadi, dan pada tahun 2019 sempat menerbitkan buku kumpulan puisi yang berjudul “Inikah Puisi: Kumpulan catatan-catatan yang dia anggap puisi” yang diterbitkan oleh One Peach Media. No Hp : 085864980476. Medsos : IG (@aloerifki33)