Untuk Kembali, dan Puisi Lainnya

10/05/2024

Untuk Kembali

 

Sejatinya

Kita telah mengubah jarak

Dari hati terkecil yang dibisikkan lewat celah udara senja

Membawa ke tempat yang tak berpenduduk

Dalam suara kalbu

Telah bertekad untuk memecahkan teka teki di ruyuk malam kelam

Suara menyemarakkan keheningan di saat orang-orang berjumpa dengan keinginan

di ranjang pengistirahatan

Yang esok adalah pergantian untuk berpindah langkah

 

 

Pita Merah

 

Seseorang telah menitipkan pita merah

Di dalam lubang besar yang terperdaya

Rayuan-rayuan dusta disebarkan berbentuk cairan nanah tak bernoda

Mengelebui setiap pendatang yang mencoba berkawan

Menyusuri danau berkembang tanpa rawa

Pompa-pompa memanjang mencari sesuatu untuk dijinakkan

 

Seseorang telah hanyut

Terbuai atas kebiadaban

Pita merah takkan pudar

Menusuk sampai mengisut wajah malang

Terbaring lusuh dan kotor

 

 

Pelaut I

 

Tegakkan kaki

Hukum seperti perompak

Mengambil di ombak samudra

Tombaknya menuju pencakar badai

Awan mendung berubah malam

Semakin riak hingga meriuhkan siang

Semua terdampar di tepi akhir

Apakah kita masih ada?

 

 

Pelaut II

 

Pertanyaan para wanita telah kebal

Di pendengaran pria yang kunjung legam

Lengan dan kaki kekar

Mata bercampur air penghidupan

Letih tanpa suara lengah

Jika hantaman lautan akan mematahkan

Di sanalah nasib kita

Meski demikian sebuah perkataan pasrah

Ada letak tanda untuk mengharap

Agar berpulang, tak lupa keselamatan

Karena di sini sedang membayang

Mohon jangan tinggalkan

 

 

Tinggal

 

Batas tembok antara nyali dan mati

Tiada lagi kumpulan burung hitam mengerumuni

Mereka telah pergi menuju hikmah pagi

Sepulang dari samudra tak bermuara

Semua telah dijajah oleh kata pergi

 

Damay Ar-Rahman atau Damayanti, adalah  alumni Universitas Malikussaleh dan IAIN Lhokseumawe.  Sehari-hari mengajar, tenaga administrasi, dan sebagai penulis lepas. Memiliki karya solo berupa buku puisi Aksara Kerinduan 2017,  Serpihan Kata 2018, Senandung Kata 2018, Kumpulan cerpen Bulan di Mata Airin 2018, Dalam Melodi Rindu 2019, novel Akhir Antara Kisah Aku dan Kamu 2020, Di Bawah Naungan Senja jilid 1&2, dan Musafir 2022. Tulisannya  dimuat oleh berbagai surat kabar lokal, nasional, dan Malaysia baik dalam bentuk cetak maupun daring. Beberapa kali mengisi kelas menulis dan narasumber sastra. Berdomisili di Lhokseumawe, Aceh. Ig/FB damay_ar-rahman

@damayarrahman