Untuk Kembali
Sejatinya
Kita telah mengubah jarak
Dari hati terkecil yang dibisikkan lewat celah udara senja
Membawa ke tempat yang tak berpenduduk
Dalam suara kalbu
Telah bertekad untuk memecahkan teka teki di ruyuk malam kelam
Suara menyemarakkan keheningan di saat orang-orang berjumpa dengan keinginan
di ranjang pengistirahatan
Yang esok adalah pergantian untuk berpindah langkah
Pita Merah
Seseorang telah menitipkan pita merah
Di dalam lubang besar yang terperdaya
Rayuan-rayuan dusta disebarkan berbentuk cairan nanah tak bernoda
Mengelebui setiap pendatang yang mencoba berkawan
Menyusuri danau berkembang tanpa rawa
Pompa-pompa memanjang mencari sesuatu untuk dijinakkan
Seseorang telah hanyut
Terbuai atas kebiadaban
Pita merah takkan pudar
Menusuk sampai mengisut wajah malang
Terbaring lusuh dan kotor
Pelaut I
Tegakkan kaki
Hukum seperti perompak
Mengambil di ombak samudra
Tombaknya menuju pencakar badai
Awan mendung berubah malam
Semakin riak hingga meriuhkan siang
Semua terdampar di tepi akhir
Apakah kita masih ada?
Pelaut II
Pertanyaan para wanita telah kebal
Di pendengaran pria yang kunjung legam
Lengan dan kaki kekar
Mata bercampur air penghidupan
Letih tanpa suara lengah
Jika hantaman lautan akan mematahkan
Di sanalah nasib kita
Meski demikian sebuah perkataan pasrah
Ada letak tanda untuk mengharap
Agar berpulang, tak lupa keselamatan
Karena di sini sedang membayang
Mohon jangan tinggalkan
Tinggal
Batas tembok antara nyali dan mati
Tiada lagi kumpulan burung hitam mengerumuni
Mereka telah pergi menuju hikmah pagi
Sepulang dari samudra tak bermuara
Semua telah dijajah oleh kata pergi
Damay Ar-Rahman atau Damayanti, adalah alumni Universitas Malikussaleh dan IAIN Lhokseumawe. Sehari-hari mengajar, tenaga administrasi, dan sebagai penulis lepas. Memiliki karya solo berupa buku puisi Aksara Kerinduan 2017, Serpihan Kata 2018, Senandung Kata 2018, Kumpulan cerpen Bulan di Mata Airin 2018, Dalam Melodi Rindu 2019, novel Akhir Antara Kisah Aku dan Kamu 2020, Di Bawah Naungan Senja jilid 1&2, dan Musafir 2022. Tulisannya dimuat oleh berbagai surat kabar lokal, nasional, dan Malaysia baik dalam bentuk cetak maupun daring. Beberapa kali mengisi kelas menulis dan narasumber sastra. Berdomisili di Lhokseumawe, Aceh. Ig/FB damay_ar-rahman
@damayarrahman