Monologue Competition Artefac UNS 2023: Ruang Temu Antar Mahasiswa Pegiat Teater

22/03/2023

Artefac adalah kegiatan tahunan yang diadakan oleh mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret. Pada tahun ini Artefac UNS mengadakan kompetisi monolog untuk tingkat mahasiswa se-Indonesia. Acara ini diikuti oleh 19 unit kegiatan mahasiswa dari berbagai daerah, bukan hanya perguruan tinggi dari daerah Jawa Tengah saja. Perguruan tinggi yang ikut berpartisipasi di antaranya berasal dari Tangerang, Karawang, Tasikmalaya, Bandung, Lampung, Padang, Surakarta, Indramayu, Surabaya, Semarang, Purwokerto, Jember, Sidoarjo, Madura, dan Yogyakarta.

Kompetisi monolog tingkat perguruan tinggi ini dilaksanakan pada tanggal 13 s.d. 14 Maret 2023 di Teater Arena Taman Budaya Jawa Tengah. Antusiasme dalam kegiatan ini amat besar, baik dari peserta maupun apresiator. Selama 2 hari berjalannya kompetisi, tribun dalam Teater Arena hampir terisi penuh oleh apresiator yang hendak menyaksikan pementasan. Menilik hal tersebut, kegiatan ini bukan hanya perihal perlombaan tetapi menjadi ruang temu untuk banyak lini, baik pegiat seni, pegiat teater, juga bagi masyarakat umum yang menyukai seni ini. Kegiatan ini mempertemukan banyak orang. Pertemuan ini bisa berarti baik untuk perkembangan kegiatan seni teater di Indonesia. Perkenalan, berbagi wawasan, pengalaman, bahkan mengarah pada kolaborasi antar unit kegiatan mahasiswa mungkin saja terjadi.

Monologue Competition ini menjadi ruang segar bagi pegiat seni dan teater. Kegiatan ini menunjukkan bahwa kegandrungan pada seni teater masih masif di masyarakat. Seni teater sendiri menjadi ruang temu, kolaborasi antara lini seni lainnya; musik, rupa, tari, dan sastra. Melihat dari beragamnya naskah yang dipentaskan menunjukkan bahwa mahasiswa-mahasiswa ini memiliki kepekaan, literasi, dan daya kreatif yang tinggi. Penafsiran dari naskah menjadi seni pertunjukkan disajikan dengan baik serta padu. Beberapa naskah di antaranya membawa isu kekinian mengenai penggunaan gawai. Naskah “Rupa Perempuan dalam Wajah Kolase Dunia Maya” yang dipentaskan oleh Teater Metalurgi dari UPI memberikan gambaran akan kehidupan perempuan yang tetap saja tanpa daya dalam budaya patriarki meski zaman sudah jauh berkembang dengan teknologinya yang canggih. Beberapa naskah lain mengenai perempuan dalam budaya patriarki ini juga dibawakan oleh Teater Sirat (UIN RM Said Surakarta), Teater Sabit (Universitas Trunojoyo Madura), Teater Titik  (Telkom University), Teater Teksas (Universitas Soedirman), Teater Institut (Universitas Negeri Surabaya), dan Teater 28 (Universitas Siliwangi).

Teater sendiri menjadi salah satu ruang untuk menyampaikan banyak hal. Hal-hal yang tidak dapat disampaikan melalu wilayah formal yang berbelit birokrasi dapat disampaikan melalui seni pertunjukkan. Permasalahan, keresahan, serta gambaran kehidupan masyarakat dapat tersampaikan melalui seni ini. Pesan-pesan yang disampaikan melalui lakuan, musik, gerak, dan simbol-simbol yang dapat ditafsirkan oleh penonton dan tertanam dalam pola pikirnya, memberikan penyadaran, menggerakkan lakunya kemudian. Mungkin hal inilah salah satu alasan seni teater menjadi gandrung, selain karena adanya kolaborasi antar lini seni lain di dalamnya.

Kategori pemenang dari kompetisi ini antara lain penyaji terbaik, penata musik terbaik, dan penata artistik terbaik. Pemenang kategori penata artistik terbaik dari kompetisi ini yaitu Teater 28 (Universitas Siliwangi). Pemenang kategori penata musik terbaik oleh Teater Gema (STKIP NU Indramayu). Adapun penyaji terbaik terdiri dari 3 nominasi  yaitu Teater Sabit (Universitas Trunojoyo Madura) sebagai penyaji terbaik 3, Teater Gema (STKIP NU Indramayu) sebagai penyaji terbaik 2, dan Teater 28 (Universitas Siliwangi) sebagai penyaji terbaik 1. Semoga kemenangan yang diraih menjadi pembelajaran dan bukanlah kesombongan diri. Lebih jauh lagi, semoga kegiatan semacam ini bukan menjadi perseteruan antara kelompok seni dan justru memberikan banyak pengalaman, ikatan, dan kolaborasi baik yang terus terjalin untuk kesenian di Indonesia.

 

Arifatul Hikmah lahir di Cirebon, 23 Oktober 1999. Dapat ditemusi di akun Instagram @arifahrima.