Emmett Till: Dibunuh Oleh Kebohongan

14/07/2023

 

Pada tanggal 28 Agustus 1955, saat mengunjungi keluarga di Money, Mississippi, Emmett Till yang berusia 14 tahun, dibunuh secara brutal karena diduga menggoda wanita kulit putih empat hari sebelumnya.

Emmet, yang lahir pada 25 Juli 1941 adalah remaja kulit hitam yang lahir dan besar di Chicago. Pamannya yang bernama Mose Wright kerap sekali mengunjungi Emmett dan bercerita soal tempat tinggalnya di Money, Delta Mississippi. Emmet yang saat itu berusia 14 tahun sangat tertarik untuk mengunjungi tempat pamannya tersebut.

Ibu Emmett saat itu sempat ragu untuk mengizinkan Emmet pergi ke tempat pamannya, karena seminggu sebelumnya seorang aktivis kulit hitam bernama Lamar Smith ditembak dan meninggal seketika di depan gedung pengadilan di Brookhaven. Tiga tersangka kulit putih ditangkap, tapi tak lama kemudian mereka dibebaskan.

Namun pada akhirnya Sang Ibu mengizinkan Emmet untuk dapat pergi ke tempat pamannya dengan pesan Emmet diminta benar-benar menjaga sikap di tempat pamannya, terutama saat berhadapan dengan orang kulit putih, karena Chicago dan Mississippi punya kultur yang berbeda terkait perlakuan warga kulit putih kepada yang berkulit hitam.

Tragedi Emmett Till

Mengutip Hampton dan Fayer, pada tanggal 21 Agustus 1955, Emmet dan kawan-kawan barunya berkumpul di Toko Kelontong Bryant sekaligus untuk membeli permen. Pemilik toko tersebut adalah pasangan suami istri yang bernama Roy Bryant (24) dan Carolyn (21).

Pada hari itu kebetulan Carolyn sedang berjaga sendirian, sepupu yang biasanya menemani berjaga toko sedang bermain catur di seberang jalan. Pada saat itulah akar tragedi yang menimpa Emmet dimulai.

Fakta yang terjadi di dalam toko sampai saat ini masih menjadi perdebatan panjang. Carolyn mengaku bahwa Emmett berisul kepadanya. Namun ibu Emmet membantahnya bahwa siualan yang sering Emmett lakukan adalah untuk berlatih melancarkan pengucapan huruf “B”, karena Emmet mengalami kesusahan pengucapan itu sejak kecil.

Tidak hanya menuduh bersiul, Carolyn juga menuduh Emmett memegang tangannya dan mengajak berkencan. Tuduhan Carolyn membuat jalannya persidangan menjadi lebih riuh karena tuduhannya yang lebih ekstrem. Carolyn menambahkan bahwa Emmet memegang tangan dan pinggangnya.

Sepupu Emmet, Simmon Wright sempat membantah tuduhan tersebut. Menurut Simmon, saat masuk ke toko kurang dari satu menit sejak Emmet dan Carolyn berdua saja. Simmon tidak melihat tindakan-tindakan yang disebutkan Carolyn.

Sayangnya, gosip berdasarkan tuduhan Carolyn menyebar cepat. Suami Carolyn, Roy, marah besar saat mendengarnya. Ia justru menyalahkan Carolyn yang tak segera menceritakan kejadian di toko.

Keesokan harinya Roy menginterogasi remaja-remaja kulit hitam yang mengunjungi tokonya. Informasi yang Roy kumpulkan mengerucut pada remaja kulit hitam yang tinggal di rumah Mose Wright, tak lain adalah Emmett.

Roy dan saudara laki-lakinya John mendatangi rumah Mose pada 28 Agustus pagi, berbekal sepucuk pistol. Emmett yang belum berpakaian rapi diculik, sebab mengiyakan sebagai yang belanja di toko Roy dan dituduh menggoda istrinya. Mose diancam agar tidak memberitahu siapa pun atau ia akan dibunuh.

Emmett diikat di belakang truk Roy dan dibawa ke sebuah peternakan di sebuah daerah yang agak jauh dari Money. Roy memukul kepala Emmett hingga Emmett pingsan. Di peternakan, Emmett disekap di sebuah gubuk kecil untuk disiksa. Saat itu ia dipukuli berkali-kali sebelum akhirnya dimutilasi dan ditembak di bagian kepala. Bajunya dibakar saat Roy sudah kembali ke Money. Mayat Emmett diberi pemberat dari bekas kipas yang dililitkan memakai kawat di leher, lalu dibuang ke Sungai Tallahatchie. Sementara itu, di rumahnya, Mose sekeluarga yang khawatir akhirnya memutuskan untuk menghubungi pihak berwenang. Saat ditanyai polisi, Roy dan John bilang Emmett sudah dilepas di malam yang sama. Sebab Emmett tak kunjung pulang, keduanya tetap ditahan atas tuduhan penculikan.

Tiga hari setelah penculikan, mayatnya ditemukan oleh dua anak yang sedang memancing di Sungai Tallahatchie. Banyak bagian tubuhnya yang telah membengkak atau cacat, salah satu yang terparah ada di area muka.

Kasus pembunuhan Emmett segera menjadi perbincangan nasional atas tingkat kekejamannya yang di luar batas. Juga karena melecutnya perbincangan terkait segregasi berdasarkan warna kulit di AS, rasialisme, penegakan dan perlindungan hukum, hingga hubungan antara wilayah utara dan selatan AS.

Keputusan yang legendaris kemudian diambil oleh ibu Emmett. Rasa sedihnya memang amat dalam. Namun ia ingin menjadikan Emmett sebagai korban terakhir dari kejahatan berdasarkan kebencian ras, sekaligus ingin menunjukkan betapa kejamnya pelaku. Ia pun meminta agar peti mayat Emmett dibuka selama pemakaman.

“Tidak mungkin bisa saya jelaskan apa yang ada di dalam peti. Saya hanya ingin dunia melihatnya,” katanya, kembali mengutip Hampton dan Fayer.

Segala pengakuan dan pembelaan keluar dari mulut jaksa penuntut, jaksa pembela, saksi, hingga tersangka utama yakni Roy dan John di pengadilan. Roy dan John menolak mengakui diri sebagai pelaku. Setelah serangkaian persidangan alot, pada November 1955 keduanya diputuskan tidak bersalah.

Entah apa yang jadi fakor penyebab, barangkali didorong oleh rasa bersalah, Roy dan John akhirnya mengakui kelakuan amoralnya saat diwawancarai William Bradford Huie dari majalah Look. Laporan William turun pada Januari 1956, dan mengejutkan publik di AS. Usai pengakuan tersebut hidup Roy dan John berubah. Dukungan dari warga Mississippi yang menganggap mereka bersih, pudar. Usahanya bangkrut karena diboikot oleh warga kulit hitam. Bank menolak permintaan atas pinjaman. Mereka jadi sering dapat ancaman, kecaman, hingga serangan, sehingga memutuskan untuk pindah rumah.

Hingga dunia bergerak ke abad ke-21, fakta atas apa yang terjadi dalam Toko Kelontong dan Daging Bryant masih diperdebatkan. Tiba-tiba, pada 2017, penulis buku Timothy Tyson mempublikasikan detil wawancaranya dengan Carolyn dalam buku berjudul The Blood of Emmett Till. Di dalamnya berisi pengakuan bahwa pengakuan di persidangan kasus kematian Emmett palsu belaka, terutama di bagian Emmett memegang tangan Carolyn serta menggodanya secara verbal. Ia juga berkata bahwa tidak ada yang Emmett lakukan hingga pantas untuk dibunuh sedemikian kejamnya.

 

Sumber:

https://www.britannica.com/biography/Emmett-Till

https://id.wikipedia.org/wiki/Emmett_Till

https://tirto.id/kebohongan-yang-membunuh-emmett-till-cQdK

 

Langgam Pustaka.