Edgar Allan Poe: Kepuasan dan Ambisi

30/08/2023

Bagi para pembaca kisah-kisah yang menuntut kejelian serta ketajaman berpikir dalam menghadapi berbagai kasus yang sulit dipecahkan, nama-nama tokoh fiktif seperti Sherlock Holmes, Hercule Poirot, dan Auguste Dupin tentu sudah bukan lagi hal yang asing. Sederet nama-nama itu adalah tokoh-tokoh detektif yang terkenal seantero dunia. Bahkan, tokoh Sherlock Holmes yang diciptakan oleh Sir Arthur Conan Doyle menjadi karakter fiktif paling populer sepanjang masa dan tercatat di dalam Guinness World Records sebagai tokoh literatur yang paling banyak diperankan di film dan televisi.

       Bicara tentang tokoh-tokoh detektif, maka nama Edgar Allan Poe akan selalu diingat sebagai Bapak Cerita Detektif dunia melalui kumpulan cerpennya berjudul The Black Cat and Other Stories yang dipublikasikan pada tahun 1943. Sejak kecil, Poe diasuh oleh keluarga Frances Allan yang merupakan teman dari Almarhum sang Ibu. Pada usia 2,5 tahun ayahnya yang bernama David Poe lebih dulu menelantarkannya karena frustasi dan terlilit banyak hutang. Enam bulan kemudian, Poe harus kembali mengalami kehilangan ibunya yang meninggal setelah menyerah dari penyakit Tuberkulosis. Semenjak usia tiga tahun, Poe harus menjadi anak yatim piatu.

       Keluarga Frances Allan merupakan pebisnis turun temurun, hal itu membuat Frances meminta Poe untuk fokus belajar agar mampu melanjutkan bisnis keluarga angkatnya. Namun, ketertarikan utama Poe justru tertuju pada bahasa dan menulis puisi. Sesekali, ia menulis puisi di kertas surat abar langganan Frances. Memasuki usia 17 tahun, Poe yang beranjak dewasa mulai berhadapan dengan berbagai masalah, mulai dari percintaan, pendidikan, dan bersitegang dengan keluarga angkatnya.

       Tamerlane and Other adalah buku kumpulan puisi pertama Edgar Allan Poe yang berisi endapan hasrat Poe terhadap kepuasan dan ambisi. Buku itu ia tulis ketika menjadi bagian dari Angkatan Darat Amerika Serikat di Kota Boston. Dalam perjalanannya bergabung di dalam U.S Army, ia lagi-lagi harus menelan hal pahit ketika menerima kabar bahwa Ibu angkatnya yang begitu ia sayangi meninggal dunia. Merasa terpukul, ia memutuskan mengundurkan diri dari U.S Army  dan kembali ke kampung masa kecilnya di Richmond.

       Memang, hubungan Poe dengan sang Ayah angkat tidak terlalu sedekat hubungan Poe dengan Ibu angkatnya. Meskipun begitu, ia masih menjadi anak yang begitu disayangi oleh kedua orang tua angkatnya. Pasca kematian sang Ibu angkat, hubungan dengan ayahnya sempat membaik, mereka sepakat untuk meneruskan sekolah Poe di Akademi Militer West Point, sebelum akhirnya hubungan mereka kembali memanas setelah tanpa sepengetahuan Poe, sang Ayah angkat menikah kembali. Hingga akhir hidupnya, Poe tak pernah lagi bertemu dengan sang Ayah angkatnya.

       Berpindah di Kota Baltimore, pasca hubungan dengan Ayah angkatnya hancur dan keluar dari Akademi Militer, Poe mencoba hidup dan tinggal di rumah bibinya. Di sinilah ia mulai menemukan minatnya terhadap menulis cerita pendek. Metzengerstein adalah judul cerpen yang ia hasilkan di Baltimore, cerita pendek yang bertema horor supranatural dan mengisahkan tentan balas dendam tersebut terbit di surat kabar Philadelphia Saturday Courier. Setahun berselang, kerja kerasnya sebagai penulis baru terbukti ketika ia memenangkan sebuah sayembara menulis cerita pendek. Judul cerita yang ia kirimkan ke sayembara tersebut adalah Ms. Found in a Bottle dan berhak mendapatkan hadiah 50 Dolar.

       Masa paling produktif seorang Edgar Allan Poe dimulai pada tahun 1937 ketika ia telah sukses menjadi seorang kritikus sastra yang terkenal tajam dan objektif. Namanya semakin melambung ketika The Murders in the Rue Morgue dirilis pada tahun 1941 dan sampai kini dikenal sebagai cerita detektif modern pertama. Hal itu juga menjadi sumbangsih besar bagi penulis setelahnya, Sir Arthur Connan Doyle membuat tokoh detektif yang karismatik dan menjadi legenda, siapa lagi kalau buku Sherlock Holmes.

       Bagaimana, menarik betul kisah hidup Edgar Allan Poe, bukan? Tentu, selain bisa lebih dekat dengan sosok Edgar Allan Poe melalui karya-karyanya, kawan-kawan juga bisa memiliki aksesoris menarik bertema Edgar Allan Poe yang akan dirilis bulan September oleh Lgm Merch, loh! Tunggu perilisannya, di https://www.langgampustaka.com/produk/sandang/

Agus Salim Maolana