Tasikmalaya, 28 Mei 2025 – Aula SMA Negeri 1 Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya, berdenyut dengan semangat literasi pada Rabu, 28 Mei 2025, saat 100 siswa dan sejumlah guru memenuhi ruangan dalam gelaran perdana Tasik Litera Fest 2025. Sebuah program kolaborasi antara Langgam Pustaka, komunitas literasi dan penerbit buku, dengan SMA Negeri 1 Ciawi ini menjadi panggung meriah sekaligus khidmat untuk menumbuhkan kecintaan terhadap sastra dan literasi di kalangan siswa di sekolah. Dari workshop penulisan cerpen yang menggugah kreativitas hingga bincang buku puisi yang penuh inspirasi, acara ini tidak hanya merayakan literasi, tetapi juga menandai babak baru kerja sama untuk membangun generasi muda yang kaya akan pengetahuan. Dengan antusiasme yang membuncah, siswa menunjukkan semangat belajar melalui pertanyaan cerdas dan karya-karya yang lahir dari hati, menjadikan acara ini sebagai tonggak bersejarah bagi literasi di satuan pendidikan.
Acara yang berlangsung dari pukul 08.30 hingga 14.30 WIB ini diawali dengan workshop penulisan cerpen yang dipandu oleh Mufidz At Thoriq, CEO Langgam Pustaka dan pegiat literasi berpengalaman. Selama dua jam, 100 siswa SMA Negeri 1 Ciawi diajak menyelami teknik penulisan cerpen, mulai dari membangun plot hingga menggali emosi dalam tulisan. Antusiasme mereka terpancar dari cara mereka mencatat, berdiskusi, dan langsung mempraktikkan ilmu yang didapat. Salah satu momen menarik terjadi ketika seorang siswa berhasil mengubah cerpennya menjadi lirik lagu yang penuh makna, memukau peserta lainnya dan menunjukkan betapa literasi dapat melahirkan karya lintas medium. “Melihat siswa begitu antusias menulis dan berani berkreasi adalah bukti bahwa literasi bisa menjadi sarana ekspresi yang luar biasa,” ujar Mufidz At Thoriq.
Pada pukul 13.30 WIB, suasana semakin hangat dengan sesi bincang buku puisi Lalu Lalang Lalu Pulang karya Yusuf M Kustiana, penulis asal Ciawi yang bukunya diterbitkan oleh Langgam Pustaka. Siswa dengan penuh rasa penasaran melontarkan pertanyaan mendalam, seperti bagaimana menjaga konsistensi menulis, cara menyampaikan emosi melalui puisi, hingga proses kreatif di balik karya Yusuf. “Menulis adalah cara saya berbicara dengan dunia. Melihat antusiasme adik-adik di Ciawi, saya yakin mereka bisa menciptakan karya yang tak kalah bermakna,” kata Yusuf, yang disambut tepuk tangan meriah. Sesi ini tidak hanya memperkaya wawasan siswa, tetapi juga memperkuat kebanggaan akan talenta lokal Ciawi yang telah menghasilkan karya sastra berkualitas.
Kemeriahan acara semakin terasa dengan pembacaan puisi dari siswa SMA Negeri 1 Ciawi. Setiap bait yang dilantunkan mencerminkan semangat muda yang penuh kreativitas, sekaligus menegaskan bahwa literasi telah menjadi bagian hidup di SMA Negeri 1 Ciawi. Suasana khidmat tercipta saat Drs. H. Aang Dohiri, M.Ag., Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Ciawi, menyampaikan sambutan yang penuh semangat. “Literasi adalah jantung pembelajaran. Kami berkomitmen mendukung setiap inisiatif yang membangun budaya baca-tulis, dan Tasik Litera Fest adalah langkah besar menuju tujuan itu,” tegasnya. Ia menambahkan bahwa acara ini akan menjadi pendorong bagi siswa untuk terus menyenangi literasi, meski tantangan terbesar di Tasikmalaya adalah membangun pembiasaan dan menjaga konsistensi dalam kegiatan literasi.
Senada dengan itu, Reisya Afrilia, S.Pd., Pembimbing Ekstrakurikuler Abiyasa Sastra, menyampaikan harapannya agar kerja sama dengan Langgam Pustaka terus berlanjut. “Banyak program literasi yang telah kami jalankan, tetapi Tasik Litera Fest membawa warna baru. Kami berterima kasih kepada Langgam Pustaka yang memilih SMA Negeri 1 Ciawi sebagai tuan rumah perdana acara ini. Semoga ini menjadi awal dari kolaborasi yang berkelanjutan,” ungkapnya dengan penuh haru. Motivasi utama Langgam Pustaka memilih SMA Negeri 1 Ciawi sebagai lokasi adalah sambutan hangat sekolah terhadap kolaborasi ini, ditambah potensi besar siswa yang terlihat dari semangat dan bakat mereka dalam kegiatan literasi.
Puncak acara ditandai dengan penandatanganan naskah kerja sama antara Mufidz At Thoriq, CEO Langgam Pustaka, dan Drs. H. Aang Dohiri, M.Ag., Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Ciawi. Kerja sama ini mencakup program literasi berkelanjutan, seperti penerbitan buku karya guru dan siswa, pendampingan penulisan, dan perancangan kegiatan literasi yang terstruktur. “Kami ingin menjadikan SMA Negeri 1 Ciawi sebagai pusat literasi yang menginspirasi. Kerja sama ini adalah langkah strategis untuk mewujudkan ekosistem sastra yang hidup di Tasikmalaya,” ujar Mufidz. Acara ini menjadi bukti bahwa literasi dapat menyatukan semangat kreatif dan kolaboratif.
Tasik Litera Fest 2025 tidak hanya menjadi ajang perayaan sastra, tetapi juga cerminan tantangan literasi di Tasikmalaya, di mana pembiasaan dan konsistensi menjadi kunci. Dengan kerja sama ini, Langgam Pustaka dan SMA Negeri 1 Ciawi bertekad untuk terus menyalakan api literasi, menginspirasi siswa untuk berkarya, dan membangun budaya baca-tulis yang berkelanjutan.
Agus Salim Maolana