Judul: Sang penenun : merayakan patah hati
Penerbit: Langgam Pustaka
Pengarang: Afrilia Utami
Tahun: 2024
Buku: 67 halaman | 13 x 20 cm
ISBN: 978-623-8747-40-5
Link: https://www.langgampustaka.com/produk/buku/puisi/sang-penenun-merayakan-patah-hati-id516.html
Website: https://www.langgampustaka.com/
Email: langgampustaka@gmail.com
bayangkan betapa cantik bahu waktu
yang telah kuanyam sambil menunggumu tiba
ke titik halaman bertukar nama jalan
yang mengenalkanku padamu
sebagai penenun, yang dilarang lupa
pada lilitan ari-ari pertamanya
KUTIPAN tersebut adalah bait terakhir dari puisi yang berjudul Sang Penenun, yang sekaligus dijadikan judul kumpulan puisi karya Afrilia Utami. Puisi tersebut mungkin bukan puisinya yang paling berhasil dalam kumpulan ini, namun puisi yang paling mewakili dari keseluruhan puisi yang diseleksi penyairnya sendiri. Kumpulan puisi ini menghimpun puisi-puisi liris yang singkat dan santun, tampak rapi dengan rancang bangun yang sebagian besar berbentuk kuatre dengan bait-baitnya yang tertib. Menurut saya pilihan bentuk ini sangat tepat mengingat nada dasar dari puisi-puisi Afrilia terkesan sendu serta cenderung pada percakapan dengan diri sendiri, semacam monologue interieur. Bentuk yang tertib ini kemudian menjadi semacam bingkai bagi gejolak perasaan penyair yang sebenarnya begitu meluap-luap. Dengan bingkai ini luapan perasaan dapat diredam sehingga melahirkan diksi-diksi yang padat, lembut, merdu namun masih cukup tajam mengarah pada sasaran, ke mana pesan dari puisi-puisinya ditujukan.