Judul: Seloprojo : atraksi seni dan budaya di Kaki Gunung Telomoyo
Penerbit: Langgam Pustaka
Pengarang: Adi Nur Vianto, Faizal Kamay, & Rizaldy Surya Septian ; editor, Prihatin Dwihantoro & Moch. Imron Rosyidi
Tahun: 2021
ISBN: 978-623-5600-24-6
Website: langgampustaka.com
Naskah: @langgampustaka.com
Salah satu realitas budaya yang dihasilkan dari kehidupan masyarakat muslim jawa adalah seni musik tradisional Jawa-Islam. Ekspresi kebudayaan Islam-Jawa dalam seni musik sangat beragam, dan mencerminkan keberagaman "wajah" Islam yang telah beradaptasi dengan budaya lokal. Dalam perkembangan islam di jawa khususnya di Kabupaten Magelang, sangat dipengaruhi hubungan sosial di desa yang sebagian besar berdasarkan sistem gotong royong yang mengenal pelbagai bentuk tradisional. Salah satu kesenian Seloprojo, Kabupaten Magelang mempunyai corak islam tetapi sering dikaitkan dengan "Selametan" di suatu desa adalah Kesenian Njanen. Para pemilik tradisi Njanen menuturkan bahwa Njanen merupakan warisan tradisi Islam yang diwariskan yang diwarsikan oleh nenek moyang mereka sejak masa awal perkembangan Islam. Sulit dilacak mulai kapan seni Njanen di Seloprojo mulai ada.
Kesenian tradisi ini, sejenis shalawatan yang merupakan kegiatan untuk meyuarakan puji-pujian kepada Nabi Muhammad SAW. Seni tradisi Njanen memadukan musik Jawa dan syi`iran terdiri dari shalawatan dan syir`ir Jawa. Kesenian tradisional yang berhubungan dengan syiar islam atau dakwah biasanya dekat dengan pesantren, meskipun tidak mutlak. Njanen biasa dipentaskan pada saat suatu desa memiliki hajat seperti merti desa. Keberadaan kesenian Njanen dapat terpelihara karena sangat akrab dengan masyarakat pemiliknya. Seni tradisi Njanen sebagaimana seni tradisi lainnya tentu menghadapi tantangan zaman yang sangat berat. Kesenian njanen merupakan salah satu bentuk perwujudan aktivitas masyarakat yang wajib dilestarikan.
